Saturday, August 8, 2009

wahai puteri ku

Seorang ibu memberi nasihat kepada puterinya ketika melepaskannya untuk dibawa si suami dengan ucapan, “ Hai puteriku, kamu akan berpisah dengan tempat kamu dilahirkan dan akan meninggalkan sarang tempat kamu dibesarkan, pindah ke sangkar yang belum kamu kenal dan kepada kawan pendamping yang belum kamu kenali sebelumnya.

Dengan kekuasaan suamimu atas dirimu, dia menjadi pengawas dan penguasa. Jadilah pengabdi baginya, supaya dia menjadi pengabdi bagimu.

“ Hai puteriku, ingatlah pesanku yang sepuluh sebagai pusaka dan peringatan bagimu.

“Bergaullah (berkawan) atas dasar kerelaan (ikhlas). Bermusyawarahlah dengan kepatuhan dan ketaatan yang baik. Jagalah selalu pandangan matanya, jangan sampai dia melihat seseatu yang buruk dan tidak menyenangkan hatinya.

“ Jaga bau – bauan yang sampai ke hidungnya dan hendaklah dia selalu mencium wewangian darimu. Celak mata memperindah yang indah dan air dapat mengharumkan bila tidak ada wewangian.

“ Jagalah waktu – waktu makannya dan ketenangan saat tidurnya, sebab perihnya perut disebabkan rasa lapar dapat mengobarkan amarah dan kurangnya tidur sering menimbulkan rasa jengkel.

“ Peliharalah rumah dan harta bendanya, dirinya, kehormatannya, dan anak2 nye. Sesungguhnya menjaga harta bendanya ialah suatu penghargaan yang baik dan menjaga anak –anakanya adalah suatu perbuatan yg mulia.

“ Janganlah engkau sekali kali membocorkan rahsianya dan jangan menentang perintahnya. Bila membocorkan rahsianya kamu tidak akan aman dari tindakan balasannya dan bila menentang perintahnya beerti kamu menanam dendam dalam dadanya.

“ Janganlah engkau terlihat gembira di saat dia sedang sedih dan susah, dan jangan bersikap murung saat dia bergembira. Kedua hal ini dapat menimbulkan kesalah fahaman yang akan membuat keruh rumahtanggamu

“ Muliakanlah dia agar dia juga memuliakanmu dan banyaklah bersikap setuju agar dia lebih lama menjadi pendampingmu.

“ Kamu tidak akan mencapai apa yang kamu inginkan, kecuali bila mengutamakan keredhaannya atas keredhaanmu, dan mendahulukan hawa nafsunya terhadap hawa nafsumu dalam hal2 yg kamu senangi dan kamu benci.

No comments: